Persaudaraan Setia Hati Terate bukan sekadar organisasi atau perguruan Pencak Silat, melainkan sebuah sekolah kehidupan—tempat di mana setiap insan diajak untuk menempuh perjalanan lahir dan batin yang mendalam.
Ketika seseorang menjalani latihan di PSHT dan telah menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan sesuai aturan organisasi—hingga akhirnya sah menyandang gelar Warga SH Terate — itu bukanlah akhir dari pembelajaran. Justru, di situlah perjalanan sejati dimulai.
Sebab, pelajaran dalam kehidupan tak pernah benar-benar usai. Keyakinan kita terhadap kebenaran yang diterima harus senantiasa diuji oleh waktu dan berbagai dinamika kehidupan. Kita mungkin memahami suatu ajaran, namun kedalaman maknanya baru benar-benar terasa ketika kita mengalaminya secara langsung dalam pergulatan hidup yang penuh pilihan.
Seiring berjalannya waktu, kita akan terus menggali dan memahami makna demi makna dari setiap pesan yang tersurat maupun tersirat dalam ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate. Pemahaman kita akan berkembang, seiring dengan kematangan intelektual, emosional, dan spiritual.
Ambil contoh: pencak silat sebagai pelajaran ragawi. Pada awalnya, kita memandangnya sebagai keterampilan membela diri dari serangan luar. Namun, seiring pendewasaan diri, kita mulai menyadari bahwa pencak silat bukan semata alat pertahanan, melainkan sarana untuk mengenali jati diri, membangun rasa percaya diri, serta menuntun menuju pemahaman hakikat diri sejati.
Pemahaman ini akan terus tumbuh, hingga kita sampai pada kesadaran bahwa keselamatan tertinggi bukan hanya kemampuan menangkis serangan, melainkan kemampuan menghindari sebab-sebab yang menimbulkan pertikaian. Pesilat yang memahami esensi ini akan belajar mencegah konflik sebelum terjadi, menghindari tindakan yang memicu permusuhan, dan memilih jalan damai sebagai wujud kebijaksanaan.
Inilah pelajaran kehidupan yang tak pernah usai. Di PSHT, ajaran seperti ini tersedia dalam kelimpahan—namun pemahaman terhadapnya sangat bergantung pada kesiapan hati dan kejernihan nurani masing-masing.
Akhir kata, kami mengajak seluruh Warga Setia Hati Terate untuk senantiasa istiqamah di jalan kebenaran. Pererat persaudaraan, jaga kerukunan, dan teruslah belajar agar kehadiran kita senantiasa membawa kedamaian, menjadi rahmat bagi semesta.
“Setia Hati mengajak serta para Warganya untuk menyingkap tabir yang menyelubungi Hati Nurani, letak di mana Sang Mutiara Hidup bertahta.” — Mukadimah PSHT